Friday, June 5, 2009

Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai sejarahnya....

Entah itu adalah sebuah Quote resmi, ato cuma sesuatu dari teman yang saya baca/dengar...

Tapi saya setuju dengan quote tersebut...

Kita lihat negara2 maju, Amerika, Jepang, Perancis, atau negara2 G8 lainny (masih 8 nggak ya?)... Sejarah mereka baik yangberskala lokal maupun internasional bahkan banyak yang diketahui sampai ke negara lain....

Revolusi perancis, seperti namanya, ya sesuatu yang terjadi di dalam negri... Tapi siapa yang tidak kenal Marrie Antoinette?

Sengoku jidai, Perang saudara yang terjadi di jepang, terjadi di masa Jepang masih terisolasi. Tapi siapa yang tidak kenal nama2 seperti Oda Nobunaga, Ieyasu Tokugawa, atau Toyotomi Hideyoshi.

Perang kemerdekaan Amerika dari inggris. terjadi sekitar 600 tahun yang lalu. Tapi semua orang kenal George Washington.

Bahkan dari negara berkembang seperti China, Kisah 3 kerajaan, atau sering dikenal dengan nama "Romance of Three Kingdoms" sudah menyebar sampai ke seluruh penjuru dunia...

Indonesia?

Saya tidak tahu apa yang terjadi di negara kita. Tapi terus terang saya akan terkejut kalau 50% dari penduduk dewasa (maksudnya penduduk yang sudah lulus SMP-SMA tidak diharuskan belajar sejarah nasional lagi) masih tahu cerita perjuangan Jendral Soedirman atau cerita detik2 menjelang proklamasi...

Saya juga akan terkejut kalau ada orang yang masih bisa mengingat sebagian besar dari nama2 tokoh atau objek berikut (bahkan sebagian dari nama2 berpengaruh tersebut, saya harus browsing wikipedia indonesia dulu :p.. jadi kalau mau tahu nama2 berikut, cari aja di sana) :

- Hayam Wuruk
- Hassanudin
- Balaputradewa
- Mpu Gandring
- Mahabarata


Yah, masih banyak lagi sih lainnya.... Tapi Penerus2 bangsa jaman sekarang mungkin sudah tidak peduli lagi pada nama2 tadi....

Sebenarnya apa penyebab kurangnya perhatian masyarakat kita terhadap sejarah, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan minat terhadap sejarah tersebut?

Jawaban untuk 2 pertanyaan tadi bisa dijelaskan dalam satu jawaban:

- Dunia hiburan

Mungkin memang bangsa kita yang orang2nya terlalu gampang tersinggung... Sehingga kita takut memasukkan unsur sejarah ke dunia hiburan karena takut dianggap penghinaan....

Tapi coba lihat kasus2 di negara maju berdasarkan pengalaman pribadi saya:

- Beberapa hari yang lalu saya menonton film di Bioskop berjudul "A Night at the Museum". Di dalam film itu, karakter2 sejarah dunia dan Amerika pada khususnya digambarkan sebagai tokoh2 yang lucu dan menghibur.... Walaupun tidak menggambarkan sosok asli mereka, tapi pasti mengundang rasa penasaran penonton terhadap sejarah asli dari tokoh2 tersebut....

- Film2 bioskop lainnya juga banyak yang menceritakan seorang tokoh atau kejadian sejarah secara khusus. beberapa karya terkenal diantaranya "Enemy at the Gates.", "another Boylen Girls.", "Hitler", "The Patriot.", "Elizabeth.", "Tora! Tora! Tora!", dan masih banyak lagi yang lainnya.

- Sebagai penggemar komik dan animasi jepang. Saya salut pada pengarang2 komik dan animasi yang bsia memasukkan unsur sejarah2 jepang di dalam komik mereka, bahkan tidak jarang komik yang menceritakan seorang tokoh sejarah denang pendramatisasian ala komik.

- Kalau sudah ada film di bioskop, dan Cerita komik, Tidak perlu lagi dipertanyakan penampilan sejarah di dalam video games....

Di Indonesia?

Dulu pernah ada film tentang Jendral Soedirman dan G30S PKI....

Tapi itu film lama yang tak pernah dimodifikasi, dan sekarang sudah menghilang begitu saja...

Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai sejarah....

Untuk menghargai sesuatu, aakan lebih mudah kalau kita menyukai sesuatu itu....

1 comment:

  1. iya ya.. kapan ya Indonesia bikin film tentang Hasanudin- Ayam jantan dari(KFC) timur.
    yang tau cerita aslinya aja sedikit, yang mau tau aja sedikit.
    bayangin aja mereka aja bikin tentang leonidas!
    masa prang dipenogoro yang seru gitu ga diceritain? (meskipun ga ada lelaki six packs nya kaya 300)

    ReplyDelete